Mengenal Cornerstone Content yang Biasa Digunakan Penggiat SEO

Jasa penulis artikel jogja – Siapa yang tidak ingin, konten blognya tampil di pencarian halaman pertama? Konten dibuat untuk konsumsi khalayak umum. Sayangnya, untuk tampil di pencarian pertama tidak mudah. 

Harus bersaing dengan ratusan konten yang ada di internet, beberapa di antaranya memiliki kemiripan topik. Memang tidak mudah membuat konten SEO, tetapi bukan berarti tidak bisa.

Pengguna SEO tidak asing dengan plugin bernama Yoast SEO. Plugin yang biasa digunakan untuk menarik pengunjung suatu website atau blog ini, cocok digunakan penggiat SEO pemula. Banyak fitur yang tersedia untuk membuat konten SEO friendly, salah satunya cornerstone content. Simak selengkapnya!

Penjelasan Singkat Tentang Cornerstone Content

Cornerstone content atau konten pilar adalah, pembahasan inti dari suatu website. Misalnya, website yang membahas tentang kecantikan. Konten website berisi tentang tips kecantikan, skincare, membuat wajah menjadi glowing, serta topik lain yang berhubungan dengan kecantikan. 

Karena itu, sebuah website atau blog harus memiliki ciri khas konten yang dibahas. Tujuannya, agar konten terpilih oleh Google menjadi salah satu pencarian pertama. 

Adanya fitur ini memberikan keuntungan bagi website, karena mendapatkan penilaian baik dari Google. Hampir sama dengan artikel biasa, cornerstone content ditulis lebih panjang, lengkap, informatif, serta menarik. Bahkan, beberapa pembuat konten memasukkan riset untuk menunjang informasi lebih akurat. 

Fitur yang Menjadikan Konten SEO friendly 

Artikel sulit dicari, karena banyak website lain yang mengambil konten dengan topik mirip. Salah satu strategi yang membuat artikel terdeteksi SEO adalah cornerstone content. 

Fitur ini akan menginformasikan ke Google, ada konten penting di suatu website. Bukan berarti semua artikel yang dijadikan konten pilar menempati posisi pencarian bagus. Google tetap menilai kualitas isi konten yang disajikan website.

Baca juga: Apa Pengertian Dari Plagiarisme dan Bagaimana Cara Menghindarinya?

Cara Membuat Konten Pilar

Setelah memahami pengertian dan fungsinya, Anda harus tahu langkah pembuatannya. Inilah tata cara membuat cornerstone content yang tepat:

Survei Topik yang Sedang Populer 

Topik digunakan agar konten yang di posting di website memiliki ciri khas dan terarah. Biasanya topik yang sedang populer, jumlah pencariannya sangat banyak. Mencari topik populer, bisa menggunakan fitur Google Trends. 

Melakukan Riset Terhadap Keyword yang Digunakan 

Langkah selanjutnya setelah menemukan topik populer atau yang ingin ditulis, lakukan riset kata kunci yang cocok. Website atau artikel lebih mudah ditemukan dalam pencarian melalui kata kunci. 

Neil Patel seorang pakar SEO mengatakan, riset sebelum menentukan kata kunci itu penting. Melalui kata kunci, pembuat konten mengetahui kata yang sering digunakan dalam mesin pencarian. Riset keyword dapat dilakukan dengan Google Keyword, Ubersuggest, Wordtracker, dan sebagainya.

Menggunakan Konten yang Sudah Ada 

Sebenarnya, tidak perlu membuat konten pilar dari awal. Bisa menggunakan konten yang sudah ada sebelumnya, atau konten yang memiliki penilaian bagus menurut Google Analytic. Tapi, tidak ada salahnya menulis konten baru yang lebih berkualitas.  

Perbarui Konten 

Penulis dapat memperbarui konten yang sudah ada, menjadi SEO friendly. Atau, bisa menambahkan isi artikel lebih panjang, atau menambah riset agar informasi yang disajikan lebih detail dan akurat. Jangan lupa, konsisten memperbarui konten. Karena website yang selalu update teratur, lebih potensial dikunjungi.

Menyisipkan Internal Link 

Internal link biasa digunakan agar artikel yang satu terhubung dengan artikel lain yang masih ada dalam satu website. Biasanya, internal link berwarna biru, berfungsi mengurangi bounce rate website. Internal link memfasilitasi pengunjung menjelajahi website lebih dalam. 

Ternyata membuat cornerstone content cukup mudah dan tidak sulit. Jadi, tetap konsisten memperbarui konten.