7 Alasan Tidak Menggunakan Adsense Untuk Monetize Blog Anda

Jasa penulis artikel – Di era digital yang kompleks saat ini, penerbit dapat memilih lebih banyak opsi monetize blog. Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kita semua akan membuktikan apakah Google AdSense masih dapat digunakan sebagai tambang dolar. 

Seiring berjalannya waktu, hingga saat ini Google AdSense masih banyak digunakan. Namun, sebagai sumber pendapatan utama, apakah platform buatan Google benar-benar masih layak dan dapat diandalkan? Berikut adalah beberapa alasan Anda tidak menggunakan adsense untuk monetize blog Anda.

Proses Monetize Blog Memakan Waktu yang Lama

Sama seperti menemukan jarum di tumpukan jerami, waktu penggunaan Google AdSense untuk monetize blog pun panjang. Waktu rata-rata web untuk menghasilkan pendapatan adalah tiga bulan. Jika Anda kurang beruntung atau salah memilih tema, maka waktu tunggu saldo mencapai $ 100 pasti akan lebih lama.

Gaji Blogger Indonesia Terlalu Kecil

Percaya atau tidak, rata-rata nilai per klik iklan Google Adsense di web Indonesia hanya Rp 300-Rp 700. Dalam beberapa kasus, penerbit mungkin mendapatkan nilai klik yang tinggi, tetapi durasinya tidak akan lama, atau hanya musiman.

Proses Pendaftarannya Tidak Begitu Simpel

Sejak masuk ke Indonesia, sudah diketahui bahwa Google AdSense memiliki regulasi ketat dalam proses verifikasi dan registrasi. Dalam beberapa tahun terakhir, Google AdSense telah memperkuat pilihan blogger yang dapat memposting iklan dengan menambahkan sistem “situs tambahan komentar” dan pembatasan iklan.

Google AdSense Memperlambat Kecepatan Blog

Jika Anda sudah memiliki akun Google Adsense, Anda perlu memasukkan kode khusus di struktur web agar iklan dapat ditampilkan dengan cara terbaik. Publisher dan blogger tidak hanya memasang script code iklan dalam satu baris kode saja, tetapi biasanya mereka memasang script iklan hingga 3-4 kali dalam satu halaman, tergantung dari banyaknya banner iklan yang akan ditampilkan.

Faktanya, penempelan skrip iklan secara terus menerus meningkatkan beban server, sehingga  situs web dengan iklan biasanya lebih lambat daripada situs web yang tidak menggunakan iklan.

Aturannya Terlalu Banyak, Mudah untuk Dilarang

Blogger senior tentunya sudah tidak asing lagi dengan maraknya larangan AdSense. Ya, dari dulu hingga sekarang, sudah banyak yang tahu kalau platform Google Adsense bisa dengan mudah dinonaktifkan atau di ban karena pelanggaran TOS atau traffic tidak valid.

Jika keputusan sepihak dianggap salah, kami dapat mengajukan banding atas penangguhan akun dan saldo saat ini. Namun peluang kesembuhannya masih kecil, dan mungkin akan terjadi lagi di kemudian hari. Apakah Anda siap mengambil risiko ketidakpastian ini?

Baca juga: Bagi Para Penulis, Simak 5 Tips Memenangkan Lomba Blog Berikut Ini

Banyak Pengguna Adblock

Setiap tahun, jumlah pengguna fungsi pemblokiran iklan terus meningkat. Bahkan, menurut kesimpulan yang diambil dari data riset terbaru “2020 Adblock Report”, dapat dipastikan perangkat seluler (smartphone dan tablet) memiliki keunggulan dibandingkan pengguna PC.

Bagi penerbit berita, berita ini tidak diragukan lagi tidak menguntungkan, karena kemungkinan menampilkan spanduk iklan (seperti Google AdSense) secara bertahap berkurang.

Bayangkan jika Anda seorang blogger baru memulai karir Anda dan tidak memiliki pendapatan iklan. Tentunya antusiasme Anda akan langsung turun karena tidak sesuai ekspektasi.

Iklan Membuat Pembaca Enggan Membaca Konten Anda

Bagi sebagian orang, menulis konten web sangat berharga. Karena dengan menulis kita bisa berbagi cerita, ilmu atau wawasan untuk dibaca banyak orang.

Dengan bantuan iklan Google Adsense, secara tidak langsung kita mengarahkan pengunjung menjauh dari konten yang kita buat. Dari segi prinsip SEO, ini bukan hal yang baik, karena diharapkan setiap pengunjung bisa bertahan selama mungkin dengan membuka banyak halaman internal.

Inilah 7 alasan yang bisa Anda gunakan sebagai referensi, mengapa Anda tidak lagi mengandalkan Google sebagai satu-satunya cara monetize blog Anda. Anda mungkin tidak setuju dengan pandangan di atas, yang wajar karena setiap orang memiliki keahlian dan pengalaman yang berbeda ketika memasuki dunia online.